Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Magelang menyelenggarakan seminar toleransi dan kerukunan antar umat beragama bertajuk “Sesrawungan Generasi Muda Lintas Umat Beragama” di Gedung Wanita Kota Magelang, Selasa (29/10/2024).
Peserta merupakan perwakilan generasi muda lintas agama yang berasal dari berbagai lembaga/organisasi masyarakat di 17 kelurahan se-Kota Magelang yang berbeda latar belakang agamanya, dengan jumlah 200 orang.
Tema yang diangkat yaitu "Membangun Komunikasi Konstruktif Antarumat Beragama Melalui Peningkatan Nilai Historis dan Budaya Kearifan Lokal Menuju Demokrasi yang Berkualitas".
Adapun materi seminar disampaikan oleh Prof. Dr. Wening Udasmoro (UGM Yogyakarta) dan Novo Indarto (Tim Cagar Budaya Kota Magelang), dengan moderator Condro Bawono atau dikenal Mbilung Saraswita, seorang budayawan asal Kota Magelang.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Magelang Agus Satiyo Hariyadi menjelaskan, seminar ini bertujuan untuk memperkokoh hubungan yang harmonis antarumat beragama di Indonesia, khususnya di Kota Magelang.
Hal ini sekaligus sebagai langkah antisipatif menjelang penyelenggaraan Pilkada serentak 2024.
"Seminar ini orientasinya pada penguatan kerukunan, kebersamaan, antarumat beragama di kalangan anak muda di Kota Magelang," kata Agus, disela-sela kegiatan.
Kegiatan ini juga untuk memperkuat Indeks Kota Toleran (IKT), dimana Kota Magelang saat ini telah menduduki peringkat ke-6 nasional.
"Jadi harapannya di tahun depan bisa lebih naik lagi, peringkat kita di tataran nasional untuk Indeks Kota Toleran kita lebih meningkat," imbuhnya.
Pjs Wali Kota Magelang, Ahmad Aziz, dalam sambutan yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kota Magelang, Maryanto, mengatakan kegiatan ini relevan sebagai forum untuk mempererat persaudaraan, memperkuat wawasan kebangsaan, dan memupuk solidaritas.
"Di sini, kita dapat berbagi gagasan dan menemukan solusi yang mampu diterima semua pihak sehingga nilai-nilai demokrasi tetap berjalan dengan selaras," katanya.
Dia berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan, tetapi juga menjadi awal dari persahabatan sejati lintas agama.
Sebagai wadah untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan tentang wawasan kebangsaan, memahami relasi antarumat beragama, budaya, serta langkah-langkah konkret untuk menjaga persaudaraan yang sejati.
"Saya juga berharap bahwa melalui kegiatan ini, panjenengan semua dapat membangun jejaring yang kuat, memperluas cakrawala berpikir, serta mengembangkan sikap saling menghargai dalam setiap perbedaan," tandasnya.
Dia berpesan, sebagai generasi penerus, para pemuda ini memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga Kota Magelang sebagai kota yang sejahtera, harmonis, dan penuh toleransi.