Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Magelang resmi meluncurkan program Literasi dan Terapan Kota Magelang (Lintang).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari membaca dalam kehidupan sehari-hari.
Peluncuran oleh Pjs Wali Kota Magelang Ahmad Aziz didampingi Kepala Disperpusip Kota Magelang, Nurwiyono Slamet Nugroho, beserta jajarannya di aula kantor Disperpusip setempat, Senin (28/10/2024).
Nurwiyono menjelaskan, Lintang adalah sebuah implementasi program Perpustakaan Nasional yakni transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Dia menyebut Lintang diharapkan dapat menjembatani antara dunia bacaan dengan praktik nyata.
"Jadi Perpustakaan bukan sekadar sumber informasi, tapi juga bisa mengedukasi pemustaka, dan masyarakat tentang praktik baik yang diambil dari referensi buku di Perpustakaan," jelasnya.
Lintang ini nanti bisa dikembangkan sehingga bisa menambah kesejahteraan atau ada nilai ekonomi dan harapannya juga bisa membuka lapangan kerja.
Nurwiyono berujar, Lintang yang sudah dirintis sejak 6 bulan yang lalu itu mewadahi pemustaka yang mayoritas berusia muda. Mereka diberi referensi untuk mengembangkan wirausaha dengan belajar dari referensi buku baik secara online maupun offline.
"(Praktik) berupa pelatihan yang kekinian misalnya bikin buket uang, kue, foto produk untuk digital marketing. Ada seserahan, manik-manik, hiasan dinding, dan sebagainya," imbuh Nurwiyono.
Dia memastikan Lintang tidak tumpang tindih dengan program pelatihan serupa yang diadakan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (DPPKUM).
Pada kesempatan yang sama, dilakukan Penandatanganan Komitmen Pemangku Kepentingan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) dan FGD Perpusatakaan.
Komitmen itu melibatkan unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, media dan unsur terkait lainnya.
Pjs Wali Kota Magelang Ahmad Aziz mengutarakan, Lintang hadir sebagai bentuk nyata dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan pelatihan berbasis informasi dari koleksi buku di perpustakaan.
Selain Lintang, ada juga layanan aplikatif bisnis yang mendukung TPBIS. Layanan ini menyediakan literasi bisnis, dari motivasi hingga praktik nyata, dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Magelang.
"Saya ingin menekankan pentingnya komitmen bersama dalam pengembangan TPBIS ini. Keberhasilan program ini tidak dapat dicapai tanpa dukungan dari semua pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat luas," imbuhnya.
Aziz menyebut, inisiatif ini tidak hanya menjadi wujud komitmen dalam mendukung literasi dan inklusi sosial, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri.